Sirkuit Pangkung Tibah, Tanah Lot, Tabanan menjadi saksi bisu keberingasan pembalap yang mengibarkan bendera Bali Uni Track. Bak kesetanan, Usrox dengan nomor start 02 melaju bebas. Bahkan dalam beberapa kelas Usrox mampu over lap dengan pembalap lain sampai tercecer pada posisi buncit.
Empat dari lima kelas (bebek modifikasi 4 langkah open, bebek modifikasi, bebek modifikasi lokal Bali, campuran open, open FFA dan open FFA lokal Bali), Usrox berhasil menyabet empat tropi. Dan untungnya, pembalap tuan rumah (Tabanan), Ngurah Sutrisna berjuang ekstra untuk mengamankan kelas FFA lokal Bali. ‘’Stamina yang fit dan karakter sirkuit memang sudah saya kuasai. Itulah yang menjadi kunci sukses saya dalam pertandingan kali ini,’’ kata Usrox.
Di kelas SE 125cc Open, pembalap NTB, Alexander Wiguna masih mengukuhkan diri sebagai crosser tercepat. Pembalap nasional yang tergabung dalam Jasalindo Team ini pecundangi Tri Prio Nugroho, rekan setim yang dipaksa keras untuk berada di posisi kedua dan ditempel Gerry Senna.
Meski bersifat entertainment, pembalap yang turun di kelas SE 125 lebih memberikan tontonan spektakuler kepada penonton. Mereka seakan mengajak penonton untuk larut dalam memacu andrenalin lewat aksi jumping nan maut dengan berbagai gelontoran gaya yang penuh skill meski yang dilewati adalah suguhan table top maupun table jump.
Ir Ketut Panca Wirawan selaku Ketua Penyelenggara mengaku puas dengan kehadiran para pembalap Bali dan luar Bali serta para penonton pada gelaran seri III ini. Soal digelarnya dua event balap secara bersamaan (Road Race & Motocross di Perancak Negara), Wirawan mengaku hal itu wajar-wajar saja. ‘’Makin banyak event malah makin bagus untuk menggali bibit-bibit pembalap yang potensial,’’ tegas salah satu pengurus Pengda IMI Bali ini.
Kejuaraan yang siap digeber selama empat seri di tahun 2008 ini, menetapkan beberapa kelas yang siap dihitung total poin pada grand final. Jadi, para pembalap yang ikut dalam kejuaraan ini hanya pembalap yang memiliki peluang kuat sebagai pengumpul point terbanyak saja. ‘’Bagi pembalap yang tidak mendapat poin pada seri sebelumnya, pasti memilih terjun di Perancak karena peluang,’’ tegasnya. (JULI)