Jumat, 06 Februari 2009

HONDA SUPRA BROKEN HEART



  Putus cinta! Pedih rasanya. Remuk redam menghujam hati, selaksa dahsyatnya rudal Israel menghantam kawasan jalur Gaza. Kalau nggak kuat iman, jalan pintas acap dilalui saat perasaan frustasi melanda. Duh Gusti, jauhkan hamba-Mu dari godaan setan. 
  Itulah gejolak yang berkecamuk dalam hati Putu Bagus Anggaraditya pasca diputusin sang pacar. Untungnya siswa SMAN 3 Denpasar ini tidak menempuh jalan pintas. Bahkan putus cinta yang dialami mampu memberikan inspirasi positif. Motor kesayangan pemberian ortu jadi media pelampiasan. ‘’Inilah hasilnya frustasi karena diputus pacar,’’ beber Ditya sambil menuding motor modif miliknya.
  Konsep racing look menjadi menu utama yang hendak disajikan. Kentalnya aroma racing tersirat dari part racing yang terjejal dari ujung kaki sampai batok kepala. Pilihan pirantinya pun bukan kelas kacangan. Sebagian besar part yang mengelantung terbilang tidak encer di kantong. Dari merek Keihin, Izumi, Kitaco dan Showa tercecer apik menopang setiap goresan seni modif yang ingin ditonjolkan. 
  Sebagai pengusung genre racing bagian mesin tak luput dari bidikan Ditya. Perombakan itu lebih pada penggusuran jerohan mesin orsi dengan piranti racing. Dari blok silinder, piston, koil hingga karburator. Buah eksperimen oprekan mesin mampu mengajak sang pembesut lari kencang. (JULI)

Data Modifikasi
Ban : Battlax
Velg Dpn : Enkei Alloy
Velg Blk : TDR
Shock : Kitaco
Rem : Aprilia
Piston : Izumi Hadcot
Karburator : Keihin 26
Busi : Denso
Knalpot : AHRS

Pasar Mobil Bekas Bali


Pembeli Cari 100 Juta-an
  Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar berimbas juga pada industri otomotif, baik itu spare part, assesoris, sepeda motor maupun mobil. Hanya, kondisi buram itu tidak serta merta berpengaruh langsung terhadap banderol mobil bekas (Mokas). Selain lemahnya daya beli konsumen, juga tingginya suku bunga kredit mokas sangat memukul gerai-gerai penjualan mokas. Biasnya, pembeli enggan untuk melakukan transaksi.
  Untuk pembeli kelas menengah, jelas lebih berorientasi dengan harga mokas Rp 100 juta ke bawah, tapi tahun produksi 2005 ke bawah. Alternatif pilihan jelas sangat beragam, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Menyoal mokas yang masih laris di rentang harga Rp 100 juta ke bawah, kategori sedan diisi Suzuki Baleno 2004 atau Toyota Soluna 2002. Kedua varian ini cukup diminati lantaran faktor main tenance yang dianggap sebagian besar kalangan menengah mudah dipelihara. Harga jual juga tak terlampau jatuh. 
  Tidak heran, bila pedagang mokas lebih mengincar pasar ini. ‘’Avanza juga masih jadi incaran calon pembeli, meski peminatnya tak sebanyak tahun-tahun lalu. Mungkin karena harga bekasnya masih di rentang Rp 100 juta ke atas,” papar Burhanuddin SE, pemilik showroom Bali Azka Motor. Resikonya, bila dipinang mobil berusia di atas 5 tahun, ada ongkos perawatan. Biaya perbaikan, servis maupun harga onderdil ikutan merangkak seiring krisis finansial global. (JULI)

Kamis, 05 Februari 2009

Grand Final Grasstrack & Motocross JCI Bali


 
 
Ari Ferdinan, pembalap asal Banyuwangi berhasil menggondol hadiah utama berupa satu unit sepeda motor untuk kelas Grasstrack. Hadiah yang sama diraih pembalap Jarwo Jaguar asal Team Nico Motor Banyuwangi. Uji nyali di medan grasstrack untuk merebut hadiah yang disiapkan panitia pada grand final Grasstrack & Motorcross JCI Bali berlangsung sangat menegangkan. Bahkan, di luar sirkuit Pangkung Tibah, Tanah Lot terdengar gemuruh tepuk tangan penonton. 
Pertarungan sengit terjadi karena pengumpulan poin di tiga seri sebelumnya terbilang sangat ketat antara pembalap Ari Ferdinan (276), Arif Zeka dari Team Batu Kencana Wonogiri (261) dan Jarwo Jaguar dari Team Conk Speed Malang (232). ‘’Dalam pertarungan kali ini stamina menjadi kunci utama untuk menjadi yang terdepan,’’ tegas Ari Ferdinand yang didampingi manager, Fany Susianto.
Di kelas Motocross SE 125cc Open pembalap asal NTB, Alexander Wiguna mengukuhkan dirinya sebagai crosser tercepat. Pembalap nasional yang tergabung dalam Blue Coral Team itu jauh meninggalkan rival-rivalnya dengan melahap poin penuh (194) dari gelaran empat seri sepanjang tahun 2008 ini. Wiguna berhak atas satu unit sepeda motor. Di posisi kedua digenggam pembalap asal Bali, Gerry Senna dengan 142 poin.
Selaku panitia penyelenggara, Ketut Panca Wirawan mengaku sangat puas. Sambil mengelus dada, pria dengan ciri khas kaca mata hitam itu tampak gembira dengan hajatan yang berakhir secara lancar. ‘’Meski krisis ekonomi global menghantam empat seri telah saya lalui tanpa ada rintangan,’’ tutur warga Pangkung Tibah ini.
Meski rugi materi namun Panca terbilang sukses menggodok bibit pembalap di Bali. Buktinya, hampir setiap seri, selalu ada peningkatan jumlah croser. Pada seri pertama, jumlah starter 104 starter dan bertambah 11 starter di seri kedua. Lalu seri ketiga melonjak jadi 135 starter. Pada seri pamungkas, justru terjadi peningkatan tajam yakni diikuti 214 starter yang mayoritas asal Bali. 
Menyoal lanjut tidaknya gelaran serupa di tahun 2009, Panca hanya tertawa lepas. Sambil menggelengkan kepala, salah satu pengurus Pengda IMI Bali ini pesimis untuk helatan di tahun 2009. Selain masih ada deraan krisis gobal yang menyulitkan pihaknya mendapat sponsor, juga biaya yang dikeluarkan per seri mencapai Rp 60 juta. (JULI)

Grasstrack
Nama Team Asal Total
Ari Ferdinan Nico Motor Banyuwangi 390
Jarwo Jaguar Conk Speed Malang 329
Arif Zeka Batu Kencana Wonogiri 321
Yudiawan Madangkara Jember 167
Joni Setiawan Unyil Motor Tabanan 159

Motocross
SE 125 Open
Nama Team Asal Total
Alexander Wiguna Blue Coral NTB 194
Gerry Senna Privateer Badung 142
Nugroho Tri Priyo Aries Putra Motor 115
Bastian de Jong Bali MX 111
Wayan Murdita Bali MX 83