Jumat, 06 Februari 2009

Pasar Mobil Bekas Bali


Pembeli Cari 100 Juta-an
  Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar berimbas juga pada industri otomotif, baik itu spare part, assesoris, sepeda motor maupun mobil. Hanya, kondisi buram itu tidak serta merta berpengaruh langsung terhadap banderol mobil bekas (Mokas). Selain lemahnya daya beli konsumen, juga tingginya suku bunga kredit mokas sangat memukul gerai-gerai penjualan mokas. Biasnya, pembeli enggan untuk melakukan transaksi.
  Untuk pembeli kelas menengah, jelas lebih berorientasi dengan harga mokas Rp 100 juta ke bawah, tapi tahun produksi 2005 ke bawah. Alternatif pilihan jelas sangat beragam, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Menyoal mokas yang masih laris di rentang harga Rp 100 juta ke bawah, kategori sedan diisi Suzuki Baleno 2004 atau Toyota Soluna 2002. Kedua varian ini cukup diminati lantaran faktor main tenance yang dianggap sebagian besar kalangan menengah mudah dipelihara. Harga jual juga tak terlampau jatuh. 
  Tidak heran, bila pedagang mokas lebih mengincar pasar ini. ‘’Avanza juga masih jadi incaran calon pembeli, meski peminatnya tak sebanyak tahun-tahun lalu. Mungkin karena harga bekasnya masih di rentang Rp 100 juta ke atas,” papar Burhanuddin SE, pemilik showroom Bali Azka Motor. Resikonya, bila dipinang mobil berusia di atas 5 tahun, ada ongkos perawatan. Biaya perbaikan, servis maupun harga onderdil ikutan merangkak seiring krisis finansial global. (JULI)

Tidak ada komentar: