Kamis, 05 Maret 2009

Denpasar City Tour Menyedot 150 Peserta


  Tidak seperti biasanya kawasan Lapangan Puputan Badung disesaki ragam aktivitas warga yang terkait HUT Kota Denpasar ke-17. Selain di tengah lapangan, jalanan sekitar kawsan itu dijubeli antrean panjang kendaraan peserta Rally Wisata. Mereka menanti detik-detik pelepasan peserta yang mengambil garis start di pintu masuk kantor penguasa wilayah Denpasar itu. 

Diawali dengan pelepasan tim Ferrari lalu diikuti peserta dari Harley Owner Group (HOG) Bali menuju lokasi etape pertama di timur kawasan Renon. Para peserta dihadiahi aneka pertanyaan terkait daerah dan jalan yang harus dilewati. Secara bergiliran, Walikota Denpasar IB Rai Wijaya Mantra, Wakil Walikota, I Gusti Ngurah Jaya Negara, anggota DPR RI, Sumarjaya Linggih dan Ketua PWI Bali, Djesna Winada diberikan kehormatan melepas peserta rally.Dibanding tahun 2008, rally tahun 2009 diikuti 150 mobil peserta.  

‘’Kami sempat cemas dengan jumlah peserta mengingat 15 hari sebelum hari H peserta sangat terbatas. Namun melihat animo peserta saya akan mencoba agenda ini dijadikan rutinitas tahunan menyambut hari jadi Kota Denpasar,’’ beber Nyoman Seniweca selaku panitia pelaksana. 

  Ketua Umum Panitia Denpasar City Tour, dr Bagus Dharmayasa menegaskan, agenda tahunan itu menjadi wadah bagi generasi muda pencinta otomotif di Bali untuk menyalurkan hobi sekaligus menekan tingkat kenakalan remaja. 

  Walikota Denpasar, IB Rai Wijaya Mantra. Selain hobi, acara ini juga bertujuan untuk mendukung program Sightseing Denpasar sambil memperkenalkan objek wisata di Kota Denpasar. Dengan menempuh jarak kurang lebih 125 km, yang terdiri dari 25 pos peserta diajak menikmati wisata alam perkotaan Denpasar dan Gianyar. Perlombaan ditempuh lewat dua etape, dimana start kedua dilakukan di depan Puri Blahbatuh Gianyar dan finish kembali di depan Kantor Walikota Denpasar.

  Tabloid Otomotif MONTORKU merupakan satu-satunya media yang diajak panitia untuk partisipasi sebagai peserta. Team MONTORKU tidak luput disuguhi tantangan berbelit dengan aneka pertanyaan yang serba menyita konsentrasi dan menguras pikiran. Meski begitu, team MONTORKU merasa tetap enjoy karena rute yang dilewati sangat menantang.

  Digawangi I Gede Juli Arsana selaku Driver, Albert Kin Ose Moruk selaku Navigator I dan Gede Sustrawan sebagai Navigator II, tim ini berhasil melahap 12 pos yang disediakan panitia pada etape pertama. Sayangnya, saat memasuki pertengahan etape kedua mobil yang dikendarai mengalami trouble pada mesin sehingga Team MONTORKU tidak berhasil tembus garis finish. (JULI) 


Nama Juara Denpasar City Tour

Kategori Umum
Pilot Co Pilot Mobil
Adi Artha Adi Prianto Suzuki Swift
Darma Hartawan Dyan Suzuki Swift
Dedy Angga Honda Jazz

Kategori Pemula
Wayan Suana Heru S Toyota Avansa
IB Eka I B Indra Toyota Avansa
Tian Ari Suzuki

Ketegori Keluarga
Ariwangsa Yunita Honda Jazz
Fahri Bajri Salimin Honda Jazz
Elis Natalia Sigit H Toyota Avansa

Kategori Yaris
Hendra Andre Toyota Yaris
Kusuma Jaya Sudarmi Toyota Yaris
Oka Mantara Ariani Toyota Yaris

Kategori ATPM
Team Honda Jazz
Team Mazda
Team Yaris

Jumat, 06 Februari 2009

HONDA SUPRA BROKEN HEART



  Putus cinta! Pedih rasanya. Remuk redam menghujam hati, selaksa dahsyatnya rudal Israel menghantam kawasan jalur Gaza. Kalau nggak kuat iman, jalan pintas acap dilalui saat perasaan frustasi melanda. Duh Gusti, jauhkan hamba-Mu dari godaan setan. 
  Itulah gejolak yang berkecamuk dalam hati Putu Bagus Anggaraditya pasca diputusin sang pacar. Untungnya siswa SMAN 3 Denpasar ini tidak menempuh jalan pintas. Bahkan putus cinta yang dialami mampu memberikan inspirasi positif. Motor kesayangan pemberian ortu jadi media pelampiasan. ‘’Inilah hasilnya frustasi karena diputus pacar,’’ beber Ditya sambil menuding motor modif miliknya.
  Konsep racing look menjadi menu utama yang hendak disajikan. Kentalnya aroma racing tersirat dari part racing yang terjejal dari ujung kaki sampai batok kepala. Pilihan pirantinya pun bukan kelas kacangan. Sebagian besar part yang mengelantung terbilang tidak encer di kantong. Dari merek Keihin, Izumi, Kitaco dan Showa tercecer apik menopang setiap goresan seni modif yang ingin ditonjolkan. 
  Sebagai pengusung genre racing bagian mesin tak luput dari bidikan Ditya. Perombakan itu lebih pada penggusuran jerohan mesin orsi dengan piranti racing. Dari blok silinder, piston, koil hingga karburator. Buah eksperimen oprekan mesin mampu mengajak sang pembesut lari kencang. (JULI)

Data Modifikasi
Ban : Battlax
Velg Dpn : Enkei Alloy
Velg Blk : TDR
Shock : Kitaco
Rem : Aprilia
Piston : Izumi Hadcot
Karburator : Keihin 26
Busi : Denso
Knalpot : AHRS

Pasar Mobil Bekas Bali


Pembeli Cari 100 Juta-an
  Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar berimbas juga pada industri otomotif, baik itu spare part, assesoris, sepeda motor maupun mobil. Hanya, kondisi buram itu tidak serta merta berpengaruh langsung terhadap banderol mobil bekas (Mokas). Selain lemahnya daya beli konsumen, juga tingginya suku bunga kredit mokas sangat memukul gerai-gerai penjualan mokas. Biasnya, pembeli enggan untuk melakukan transaksi.
  Untuk pembeli kelas menengah, jelas lebih berorientasi dengan harga mokas Rp 100 juta ke bawah, tapi tahun produksi 2005 ke bawah. Alternatif pilihan jelas sangat beragam, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Menyoal mokas yang masih laris di rentang harga Rp 100 juta ke bawah, kategori sedan diisi Suzuki Baleno 2004 atau Toyota Soluna 2002. Kedua varian ini cukup diminati lantaran faktor main tenance yang dianggap sebagian besar kalangan menengah mudah dipelihara. Harga jual juga tak terlampau jatuh. 
  Tidak heran, bila pedagang mokas lebih mengincar pasar ini. ‘’Avanza juga masih jadi incaran calon pembeli, meski peminatnya tak sebanyak tahun-tahun lalu. Mungkin karena harga bekasnya masih di rentang Rp 100 juta ke atas,” papar Burhanuddin SE, pemilik showroom Bali Azka Motor. Resikonya, bila dipinang mobil berusia di atas 5 tahun, ada ongkos perawatan. Biaya perbaikan, servis maupun harga onderdil ikutan merangkak seiring krisis finansial global. (JULI)

Kamis, 05 Februari 2009

Grand Final Grasstrack & Motocross JCI Bali


 
 
Ari Ferdinan, pembalap asal Banyuwangi berhasil menggondol hadiah utama berupa satu unit sepeda motor untuk kelas Grasstrack. Hadiah yang sama diraih pembalap Jarwo Jaguar asal Team Nico Motor Banyuwangi. Uji nyali di medan grasstrack untuk merebut hadiah yang disiapkan panitia pada grand final Grasstrack & Motorcross JCI Bali berlangsung sangat menegangkan. Bahkan, di luar sirkuit Pangkung Tibah, Tanah Lot terdengar gemuruh tepuk tangan penonton. 
Pertarungan sengit terjadi karena pengumpulan poin di tiga seri sebelumnya terbilang sangat ketat antara pembalap Ari Ferdinan (276), Arif Zeka dari Team Batu Kencana Wonogiri (261) dan Jarwo Jaguar dari Team Conk Speed Malang (232). ‘’Dalam pertarungan kali ini stamina menjadi kunci utama untuk menjadi yang terdepan,’’ tegas Ari Ferdinand yang didampingi manager, Fany Susianto.
Di kelas Motocross SE 125cc Open pembalap asal NTB, Alexander Wiguna mengukuhkan dirinya sebagai crosser tercepat. Pembalap nasional yang tergabung dalam Blue Coral Team itu jauh meninggalkan rival-rivalnya dengan melahap poin penuh (194) dari gelaran empat seri sepanjang tahun 2008 ini. Wiguna berhak atas satu unit sepeda motor. Di posisi kedua digenggam pembalap asal Bali, Gerry Senna dengan 142 poin.
Selaku panitia penyelenggara, Ketut Panca Wirawan mengaku sangat puas. Sambil mengelus dada, pria dengan ciri khas kaca mata hitam itu tampak gembira dengan hajatan yang berakhir secara lancar. ‘’Meski krisis ekonomi global menghantam empat seri telah saya lalui tanpa ada rintangan,’’ tutur warga Pangkung Tibah ini.
Meski rugi materi namun Panca terbilang sukses menggodok bibit pembalap di Bali. Buktinya, hampir setiap seri, selalu ada peningkatan jumlah croser. Pada seri pertama, jumlah starter 104 starter dan bertambah 11 starter di seri kedua. Lalu seri ketiga melonjak jadi 135 starter. Pada seri pamungkas, justru terjadi peningkatan tajam yakni diikuti 214 starter yang mayoritas asal Bali. 
Menyoal lanjut tidaknya gelaran serupa di tahun 2009, Panca hanya tertawa lepas. Sambil menggelengkan kepala, salah satu pengurus Pengda IMI Bali ini pesimis untuk helatan di tahun 2009. Selain masih ada deraan krisis gobal yang menyulitkan pihaknya mendapat sponsor, juga biaya yang dikeluarkan per seri mencapai Rp 60 juta. (JULI)

Grasstrack
Nama Team Asal Total
Ari Ferdinan Nico Motor Banyuwangi 390
Jarwo Jaguar Conk Speed Malang 329
Arif Zeka Batu Kencana Wonogiri 321
Yudiawan Madangkara Jember 167
Joni Setiawan Unyil Motor Tabanan 159

Motocross
SE 125 Open
Nama Team Asal Total
Alexander Wiguna Blue Coral NTB 194
Gerry Senna Privateer Badung 142
Nugroho Tri Priyo Aries Putra Motor 115
Bastian de Jong Bali MX 111
Wayan Murdita Bali MX 83