Gede Widi Motor
Hati-Hati Dengan Karburator
Perawatan karburator kudu harus menjadi perhatian utama bagi pengendara. Disamping berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar, karbu juga memberikan andil besar terhadap laju kendaraan yang kita besut. Bahkan kalau kita salah dalam hal perawatan, karbu bakal tidak berfungsi secara optimal. Melihat dari jenis karbu terdapat dua jenis yakni karbu model konvensional dengan karburator vakum alias CV (Constant Velocity). Untuk jenis karbu CV bisa dilihat pada Yamaha Mio, Honda Vario, Kawasaki Kaze ZX130, Suzuki Thunder, Suzuki Satria F-150. Teknologi ini konon sudah mengikuti teknologi karburator mobil, pertimbangannya pasti soal konsumsi bahan bakar yang irit plus buka-tutup gas yang halus. Meksi memiliki fungsi yang sama, kedua jenis karbu ini memerlukan tehnik perawatan yang berbeda. ‘’Kinerja karburator vakum bisa terganggu kalau salah perawatan, cara merawatnya sangat berbeda dengan karburator konvensional yang terbilang sangat gampang,’’ tutur Gede Widi Karburator CV bekerja dengan tekanan udara dari crankcase dan intake. Sehingga dilarang keras untuk merubah ataupun memapas pada bagian sensitive. Misalnya membuka boks filter udara. Memang awalnya tarikan terasa lebih cepat, tapi kelamaan debu bisa menghambat gerakan skep. Skep di karburator vakum beda karena bahannya dari resin dilapis teflon. Bandingkan dengan skep yang umum dengan bahan logam berlapis krom. Gara-gara kena debu, skep jadi macet dan lama kelamaan lapisan teflon tergores, hasilnya motor susah langsam/nggak stabil. ‘’Bila menginginkan suara motor mendesis yang bersumber pada pompa karburator sebaiknya diurungkan biar tidak menjadi masalah dikemudian hari,’’ tegas mekanik yang membuka praktek di jalan Tukad Balian 118 Renon Denpasar Saat servis nggak perlu membuka karet karburator vakum yang posisinya persis di atas karbu dan ditutup lempengan besi. Pasalnya kalau sampai salah rakit sehingga karet terjepit maka dapat mengakibatkan kebocoran sehingga putaran mesin jadi ngaco. Karet vakum juga nggak boleh kena bensin. Bisa melar atau paling parah tidak bisa digunakan lagi. ‘’Jadi kalau tidak paham betul tengan teknologi baru jangan sembarangan merawat. Pelajari terlebih dahulu atau kepengen praktis bawalah ke bengkel servis atau bengkel resmi,’’ tutur pria ini sambil mengumbar senyum. (JULI-Tab Montorku edisi 76)
Kamis, 18 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
sayang bossssssssssssss
nggk da foto
coba diaplikasikn dengn gmbr pasti ngena'
Posting Komentar