Honda Racing Championship V
Panas luar dalam. begitulah suasana yang terekam di sekitar lini Sirkuit Bypass Buruan Gianyar (23-24/8). Zona tempur yang melibatkan pembalap terbaik Honda se-Indonesia itu berlangsung sengit dan menegangkan. Aksi-aksi maut sulit dibendung karena setiap pembalap berambisi merampas posisi pertama demi mengoleksi poin pada seri V yang digebe r di jantung Kota Gianyar itu. Sorak sorai luberan penonton bergemuruh sepanjang helatan berlangsung. ‘’Kami merasa puas dan bangga melihat gelaran ini berlangsung secara lancar dan aman,’’ ujar Kepala Wilayah Astra Motor Bali, Darmawan Condrodiarjo.
Karakter sirkuit yang dipenuhi tikungan menantang dan satu tikungan U membuat pembalap berjibaku untuk menaklukkan. Kelas paling menegangkan justru terjadi pada 125cc tune up seeded. Penonton disuguh atraksi maut antara pembalap Agus Bledug Setiawan dengan Bima Aditya. Kerja keras pembalap nasional asal Surakarta, Setiawan keluar sebagai juara. ‘’Stamina yang fit dan kondisi motor sangat mendukung saya mengunguli lawan di kelas ini,’’ tutur Setiawan.
Setingan sirkuit seri ini berbeda dari tahun sebelumnya. Ini tampak pada jelang tikungan yang sangat sempit dan menawarkan nyali lebih kepada seorang pembalap, kapan harus masuk dan kapan harus mengurangi kecepatan. ‘’Kalau tidak hati-hati kita bisa terpental,’’ bebernya. Bima Aditya (Sukoharjo) dan Dellu Agung (Jakarta) harus mengamankan posisi pertama dan kedua.
Untuk kelas 110 cc tune-up seeded, diamankan Dwi Cahyono (Sidoarjo) dengan 25 poin disusul Ari Jojon Triatmojo (Magelang) dengan 20 poin dan Bima Oktavianus (Semarang). Agus Bledug di posisi keempat dan Asep Eko (Gunung Kidul) di posisi kelima. Event itu diikuti 124 peserta termasuk pembalap cilik asal Bandung. Antara lain Pras Setiyanto (12). Murid SD kelas VI Pelita Bandung itu berhasil di posisi keempat kelas 110 cc standar pemula. Tiga teratas direbut Dadan Alamsah (Subang), Yustinus (Jakarta) dan Prestian (Pati). Kelas 100 cc standar pemula lokal diamankan Eko Adi Purwanto (Denpasar), Kadek Berry (Negara), Didik Eko (Denpasar), Ridwan Haris (Denpasar) dan Dewa Gede Muliawan (Gianyar). (JULI)
1 komentar:
ho2x
ciamik bossssssssssssssss
langsng ngena
tp, tulisane kurang gila!!!!!!!
Posting Komentar